[Review Buku] Saat-saat Jauh by Lia Seplia : Kala Cinta Tak Lagi Searah

 


Judul Buku : Saat-saat Jauh

Pengarang : Lia Seplia

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Terbit : Cetakan Pertama, 2021

Tebal : 280 halaman

ISBN : 978-602-0655222

Genre buku : novel metropop (romantis)

Rating : 4,5/5⭐

Harga buku : Rp 87.000


Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital


❤️❤️❤️


[Sinopsis Buku] Saat-saat Jauh - Lia Seplia :


Aline dan Alex saling percaya bahwa mereka akan selalu bersama. Namun, keyakinan itu memudar seiring lebarnya jarak yang memisahkan mereka. Alex pergi ke Kota Terik demi mengejar kesempatan sebagai dokter yang sesuai standard keluarga besarnya. Aline mempertahankan ambisi untuk mengurus Panti Jompo J&J di Kota Teduh.

Saat mendapatkan promosi, Alex mengajak Aline untuk menikah dan pindah ke Kota Terik. Aline menolak. Sejak awal, gadis itu sudah menegaskan tak akan meninggalkan panti. Mimpi-mimpi mereka tidak lagi bertemu di satu tujuan. Setelah empat tahun menjalani hubungan jarak jauh, mereka berpisah.

Mereka pun berusaha menjalin kehidupan baru bersama orang lain. Alex merasa Vanesa jawaban dari kemapanan yang ia perjuangkan. Sementara Aline merasa Rama akan mengerti keterikatan batinnya dengan panti.

Tiba-tiba Aline dan Alex harus bertemu kembali. Meski berhadap-hadapan, jarak antara mereka terasa tak kunjung menyempit.


❤️❤️❤️


[Review Buku] Saat-saat Jauh - Lia Seplia :


Aline dan Alex menjalani long distance relationship dalam waktu 4 tahun. Sayangnya, keduanya tak lagi searah dalam menggapai impian.  

Perjalanan panjang kisah cinta itu berakhir dengan perasaan yang tak menentu, saat Aline memutuskan untuk memilih jalan hidupnya sendiri. 

Aline ingin membangun panti jompo J&J dan mendedikasikan hidupnya pada panti itu hingga akhir hayat. Panti itu milik kakek dan nenek Jemma. 

Aline bukan hanya sekadar jadi relawan, tapi seterusnya akan mengurus orang-orang lansia yang ada di sana. Meskipun risikonya ia tidak mendapat gaji tetap dengan jumlah besar. Tapi ia senang kehidupannya menjadi lebih bermakna dengan mengurus para lansia.

"Hal tersulit dalam menjalin hubungan adalah komunikasi. Apalagi jika menjalaninya dalam jarak terpaut jauh."

Aline dan Alex tak lagi berkomunikasi dengan baik, bahkan Aline memutuskan Alex dua hari sebelum pernikahan kakak Alex yang juga senior Aline di kampus.


"Pikiran manusia selalu berubah setiap detiknya. Dan lidah tidak bisa dipercaya janji-janjinya."

Aline merasa Alex sudah tak bisa menepati janjinya untuk kembali ke kota tempat tinggalnya, karena lebih memilih karir di kota Terik. 


Alex memiliki keinginannya sendiri. Ia ingin punya rumah, mobil, dan karir yang cemerlang sebagai dokter, dan itu bisa didapatkannya di kota Terik. 

Sedangkan Aline memilih menjadi perawat di panti jompo. Ia ingin hidup seterusnya di kota Teduh, membawa impiannya terbang tinggi. 

Saat Aline dan Alex sudah tak seiring sejalan karena memilih impian masing-masing, keduanya memutuskan untuk berpisah. 

Perpisahan ini membuat Alex kembali mempertanyakan apa yang sebenarnya ada dalam pikiran gadis yang dicintainya itu. 

Sayangnya hidup harus terus berjalan. Aline sibuk dengan panti jompo yang butuh donasi untuk kelangsungan hidup para lansia. 

Aline pun mendapat saran dari Rama, karyawan TeduhTV untuk membuat youtube channel berisi kegiatan dan profil panti jompo tersebut. 

Sedangkan Alex sibuk dengan karirnya di kota Terik. Ia bahkan ditawari untuk memperpanjang kontrak sebagai asisten Direktur Utama RS Internasional Silja.

"Masa lalu memang seperti itu. Sedikit kejam. Punya momen-momen tersendiri untuk membayangimu, lalu mengingatkanmu pada waktu yang kurang tepat."

Tepat saat pernikahan Bagas dan Tami, sepupu Alex dan sahabat Aline, saat itulah Alex dan Aline bertemu lagi, meski dalam kondisi yang serba canggung. Namun, ada getaran hati yang sulit diredam oleh keduanya. 

Akankah Alex kembali pada Aline, meskipun keduanya sudah memiliki pasangan masing-masing, bahkan sudah membicarakan tentang pernikahan?

Apakah yang akhirnya dipilih Alex dan Aline? Tetap pada impian masing-masing atau akhirnya memilih berkompromi atas nama cinta?

"Kawanan burung selalu balik ke sarangnya tiap petang setelah terbang seharian, bukan? Semoga semua yang pergi selalu menemukan jalan pulangnya kembali."


❤️❤️❤️

Menurut saya : 


Kehidupan cinta ala pejuang LDR atau Long Distance Relationship digambarkan dengan jelas di novel Saat-saat Jauh karya Lia Seplia. 

Novel ini berkisah tentang dilema menjalani hubungan jarak jauh. Semakin lama hubungan jarak jauh memiliki rintangan yang tak mudah. 

Bukan hanya karena prinsip hidup, pilihan jenjang karier, bahkan gaya hidup juga sangat berpengaruh dalam memutuskan apakah long distance relationship bisa berjalan lancar atau tidak. 

Kisah Aline dan Alex tak sekadar kisah LDR semata, melainkan juga dihadapkan pada besarnya impian untuk diwujudkan. 

Di satu sisi, bertahan di kota kecil tak membawa perubahan signifikan pada karir dan financial. 

Di sisi lain, ada keluarga besar yang ada di kota tersebut, juga cinta yang sudah sangat mendalam pada pasangan. 

Kisah LDR rata-rata berkutat seputar bagaimana dilema mereka untuk tetap menjalani kisah cinta itu.


LDR yang Mencipta Jarak dengan Kekasih Hati



Dalam kisah Alex dan Aline, dilema ini makin memperlebar jarak di antara mereka. Bukan karena orang ketiga, tapi karena Aline dan Alex memiliki impian yang berbeda dan tak lagi sejalan. 

Aline yang tangguh dan keras kepala tak mau melepas impiannya tentang panti jompo. Padahal, tinggal mengiyakan ajakan Alex untuk menikah dan pindah kota, maka hidup mereka bisa tetap mapan dan tak perlu khawatir soal uang. 

Well.... Tapi sikap Aline ini sangat idealis, dan bisa dibilang 'gila' karena berani memperjuangkan impian yang sangat besar itu meskipun berdarah-darah. 

Aline bersama teman-temannya yakin mampu mewujudkan impian itu. Dan ya... meski endingnya panti diambil alih oleh RS Andropeda tapi tetap saya bikin saya gregetan sama sikap Aline. Haha.

Nggak tahu kenapa ya, saya malah ngerasa Aline ini egois banget. Padahal kalau LDR itu ya harus realistis mau dibawa kemana hubungannya, trus... mau nikah kapan juga harus diplaning. 

Keliatan sekali Aline ini berjiwa bebas, meskipun malah bikin orang sekitarnya khawatir dengan keputusannya.

Tips Move On : Selesaikan Dulu Kisah Cintamu, Baru Cari Pengganti Yang Baru


Anyway, saya juga nggak setuju dengan istilah nyari calon lain bisa bisa cepat move on. Karena pada dasarnya hati nggak semudah itu berpindah. Bisa saja raganya sudah bersama yang lain, tapi pikirannya terus mengingat masa lalu

Kisah pasangan yang menjalani LDR akan berhasil jika kedua orang yang saling cinta itu akhirnya berkompromi demi kebaikan keduanya. Saling mensupport satu sama lain, dan mencari jalan tengah dari masalah yang ada. Memang sulit, tapi bukan berarti nggak bisa, kan? 

Adegan Paling Memorable Dalam Novel :


Adegan paling memorable menurut saya pas Aline dan Alex ketemu di pantai malam hari. Lalu, akhirnya mereka saling curhat soal perasaan masing-masing. 

Duh, ini bikin saya mewek sih, karena terasa sekali Alex berusaha keras untuk nggak peduli, tapi akhirnya tetap saja pertahanan dirinya runtuh. Buatnya, Aline adalah kisah cinta yang tak tergantikan oleh orang lain.

Di novel Saat-saat Jauh karya Lia Seplia ini juga digambarkan bagaimana kehidupan para lansia yang ditinggalkan anaknya atau dititipkan di panti jompo. 

Gambaran panti jompo yang menyedihkan semakin memudar ketika Aline menyulap tempat itu dengan sentuhan tangannya. Panti menjadi lebih hidup dengan berbagai kegiatan, juga interaksi penghuninya lebih hangat, seperti keluarga sendiri. 

Saya jadi ingat cerita viral tentang panti yang katanya kekurangan dana. Di novel ini penulis jelas memberikan pandangan tentang bagaimana panti yang baik itu. 

Misal : menyebutkan dengan jelas berapa orang yang ditinggalkan keluarganya secara sadar maupun penghuni yang diterlantarkan. 

Ya... Jadi tidak pukul rata dengan menjual cerita sedih bahwa semua penghuni panti adalah orang yang diabaikan keluarganya demi mendapat donasi. 

Setting Novel di Kota Terik, Kota Teduh dan Kota Hujan : Sebuah Kota Fiktif Ciptaan Penulis


Yang bikin saya bertanya-tanya justru alasan kenapa penulis menyelipkan 4 musim dalam pergantian kisah. Padahal kotanya seperti ada di Indonesia.

Nama-nama tokohnya ya kayak orang Indonesia banget. Kayak Lila, Ju, Kelvin, Bagas, Mita, Ning. Trus settingnya juga kayak di Indonesia, meski nama kotanya diganti seperti Kota Teduh, Kota Hujan, Kota Terik. 

Saya membayangkan kota Terik itu Jakarta, sedangkan kota Hujan itu Bogor. Dan kota Teduh itu Malang. Soalnya kalau Bandung nggak mungkin karena nggak ada pantai. 😅

Sedangkan kalau Jogja kayaknya nggak mungkin juga. Karena Jogja yang sekarang itu hareudang, sist~ alias kotanya panas banget ya sistur~ haha. 

Kalau Malang kayaknya mungkin ya. Soalnya biaya hidup juga masih termasuk rendah. 

Di Malang juga ada pantai yang cantik dan terkenal dengan kulinernya bakso. Meski saya nggak tahu pantai di Malang jauh nggak dari kota. 

Soalnya penulis bilang pantainya berjarak 1 km an dari rumah Aline. Tapi bisa juga Kota Teduh ini adalah kota lain. Who knows yaa~ Yang jelas bukan Bandung karena nggak ada pantai di Bandung. Wekeke

Oiya, covernya cantik dan udah pas banget menggambarkan isi novelnya. Alex dan Aline serasa ada di dunia yang berbeda, meskipun cuma beda kota.

Happy Ending Meskipun Menggantung


Overall, saya suka endingnya, meski agak nggantung ya. Huhu. Seneng banget akhirnya penantian Aline terbayar meskipun penulis bikin endingnya rada bikin gregetan. Iih, nanggung banget, sist~ hahaha. 😂

Hayoloooh, kira-kira bakal ada lanjutannya nggak ya? Kisah Kelvin atau Bagas bisa dipecah lho jadi novel sendiri. Kalo ada lanjutannya bakalan baca deh. Ditunggu kabar baiknya ya, Lia! 😆

Overall, 4/5 ⭐ untuk novel Saat-saat Jauh karya Lia Seplia. 

Nah, selamat membaca! ❤️



❤️❤️❤️


Komentar

  1. Jarang yang bisa bertahan dengan LDR, karena masalah yang mendera akan memudarkan rasa, seiring dengan berjalannya waktu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Puisi Favorit Dalam Buku Perempuan Jika Itulah Namamu Karya Kang Maman